Terapi ultrasound kini
bukan lagi hal asing dalam dunia kesehatan, khususnya kesehatan kulit. Terapi
jenis ini telah lama digunakan untuk merangsang perbaikan jaringan tubuh yang
mengalami kerusakan. Terapi ultrasound merupakan metode pengobatan yang menggunakan
teknologi ultrasound atau gelombang suara untuk merangsang jaringan tubuh yang
mengalami kerusakan. Meskipun sudah lama digunakan didunia kedokteran, metode
ini lebih dikenal sebagai metode pemeriksaan, bukan sebagai pengobatan. Salah
satu keunggulan dari terapi ultrasound yang belum terlalu dikenal adalah dapat
mengobati cedera otot. Oleh karena itu, terapi ultrasound juga sering digunakan
dalam pengobatan musculoskeletal dan cedera akibat olahraga.
Selain dapat digunakan
untuk menyembuhkan cedera otot, terapi ultrasound juga sering digunakan dalam
bidang kecantikan atau kesehatan kulit. Hal ini karena efek dari terapi
ultrasound dapat menghasilkan gelombang panas yang dapat memicu produksi kolagen pada kulit sehingga kulit menjadi
lebih kencang, kenyal, dan awet muda. Tetapi, siapa sangka terapi ultrasound
ternyata memiliki manfaat yang lebih hebat, yaitu dapat membunuh sel - sel
kanker jika digunakan dengan benar. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh
American institute of physics pada awal tahun 2020 mengungkapkan bahwa
penggunaan ultrasound dengan frekuensi yang tepat dapat menghancurkan sel
kanker.
Pada proses normal,
terapi ultrasound memakai sinar dengan tingkat cahaya yang tinggi untuk
menghancurkan sel kanker. Tetapi, ternyata paparan panas yang terlalu tinggi
dari cahaya terapi tersebut tidak hanya membunuh sel kanker saja. Melainkan
juga membunuh sel - sel sehat. Oleh karena itu, metode ini masih belum bisa
digunakan secara efektif untuk membunuh sel kanker tanpa menimbulkan efek
samping. Karena hal tersebut, kemudian para peneliti dari California institute
of technology and city of hope Beckman institute berusaha mengembangkan terapi
ultrasound dengan intensitas rendah. Cara ini dinilai cukup aman karena dapat
mengurangi sel - sel kanker tanpa harus menghancurkan sel - sel sehat dari
tubuh.
Terapi ultrasound
dengan intensitas rendah ini akhirnya membuahkan hasil yaitu beberapa jenis sel
kanker berkurang tanpa merusak sel darah yang tidak terkontaminasi. Meskipun
demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana cara yang
tepat dan apakah terdapat efek samping yang muncul akibat penerapan terapi
tersebut. Selain penemuan terapi ultrasound dengan frekuensi rendah, ada pula
penelitian lain yang sedang mengembangkan terapi kanker dengan frekuensi
tinggi. Terapi ultrasound dengan frekuensi tinggi disebut dengan HIFU atau High
Intensity Focused Ultrasound. Metode HIFU tidak dapat menembus tulang padat
atau udara, sehingga metode ini hanya bisa digunakan dalam pengobatan kanker
prostat saja.
Sejumlah penelitian
menunjukkan bahwa terapi HIFU dinilai aman untuk menghancurkan sel kanker pada
penyakit kanker prostat. Sejauh ini, metode HIFU hanya menimbulkan efek samping
pada beberapa pasien saja. Efek samping yang terjadi-pun bisa dikatakan tidak
begitu parah.
Umumnya, orang yang mengalami efek samping akibat penerapan
terapi HIFU akan merasakan :
- Rasa
nyeri dan tidak nyaman pada daerah belakang.
- Lebih
sering buang air kecil.
- Mengalami
ereksi setelah perawatan.